19.28
Selain UT, UNTAN Mengembangkan Cyber University

Dunia pendidikan nasional selama 10 tahun terakhir mengalami perubahan dari pendidikan konvensional yang bertumpu pada proses pembelajaran tatap muka ke arah modus pembelajaran yang lebih bervariasi seiring dengan meningkatnya akses dan kapasitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Saat ini dikenal program pembelajaran berbasis TIK, misalnya blended atau hybrid leaning, e-learning, online learning, digital learning, dan virtual learning.

 

Perubahan paradigma lama perguruan tinggi (PT) sebagai knowledge creation and transmission dalam semi-isolation space menjadi re-creation and connecting knowledge pada open space menjadi suatu keniscayaan. Di sisi lain, PT juga didorong untuk melakukan efisiensi sehingga tidak dapat lagi bertumpu pada keberadaan kelas reguler dan pembelajaran konvensional, sehingga diperlukan sistem pembelajaran secara blended,  online learning, dan kolaborasi dengan PT lain.

 

Hal ini memungkinkan cost effectiveness untuk menghasilkan output yang lebih optimal. Kondisi ini tentunya juga mendorong terjadinya revolusi peran PT, dosen, dan mahasiswa. Demikian yang disampaikan oleh Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D dalam Kegiatan Rakernas Kemenristekdikti.

 

Cyber university merupakan istilah generik yang digunakan oleh beberapa PT yang menyelenggarakan program online, seperti Seoul Cyber University, The Cyber University of Korea, dan Thailand Cyber University. Selain itu, PT lain juga ada yang menawarkan program online dengan menggunakan nama open university, seperti University of the Philippines Open University, Malaysia Open University, Hanoi Open University, dan Universitas Terbuka.

 

Universitas Terbuka (UT) telah menyelenggarakan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sejak 1984, bahkan sejak 2013 UT telah menyelenggarakan program fully online pada jenjang pascasarjana. Sedangkan program fully online untuk jenjang sarjana telah diselenggarakan sejak 2016. Saat ini berbagai perguruan tinggi khususnya  Open  University menjadi  frontier  advokasi gerakan OER (Open Educational Resources) di dunia yang diikuti UNTAN Membangun Ekosistem Digital Menuju Cyber University

 

Selanjutnya, Prof. Ojat menjelaskan bahwa untuk mengembangkan UT sebagai Cyber University, dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) UT 2016 – 2020, UT menetapkan tiga fokus pengembangan sebagai berikut:  tahun 2018 indikator capaian adalah memenuhi kebutuhan layanan berkualitas bagi mahasiswa, pada tahun 2019 memperkuat pengenalan dan penerimaan masyarakat terhadap UT, dan pada tahun 2020 menjadi frontiers of education innovation, sebagai pusat riset dan pengembangan inovasi berbagai modus pembelajaran berbasis teknologi dan diseminasi inovasi.

 

Fokus tahun 2020 sebagai frontiers of education innovation memerlukan refleksi posisi dan peran UT sebagai penyelenggara pendidikan jarak jauh (PJJ) sekaligus sebagai penyelenggara pendidikan berbasis teknologi atau sebagai cyber university yang networked, digital, dan virtual.

 

Keinginan untuk mengembangkan UT sebagai cyber university juga didasari oleh penugasan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi c.q Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, supaya UT memperkuat jaringan layanan untuk membantu instansi dan institusi (perguruan tinggi, kementerian, perguruan tinggi kedinasan) yang akan menyelenggarakan program berbasis teknologi informasi, sebagai upaya akselerasi peningkatan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi dan upaya memenuhi beragam kebutuhan pendidikan masyarakat, baik program degree maupun non-degree.

Category: Edukasi | Views: 161 | Added by: kacong | Rating: 0.0/0
Total comments: 0